(i)
Aku terlupa bagaimana untuk menuliskan kau sebaris sajak
dan di dalam mimpi, aku menemukan sepotong apologi
yang tercatat di tapak tanganku yang kau peluk.

(ii)
Yang berbicara adalah mulut-mulut kita
dan yang dibicara adalah soal-soal hidup:
penyatuan dua jiwa, susuk yang bernama perempuan
dan yang tak terbicara adalah tentang rasa.

(iii)
Aku mahu pulang ke katil
hilang di dalam jalan-jalan mimpi yang
tercipta di luar imajinasi,
aku mahu menemukan kau dan si kecil
berselimut di balik tiupan angin malam menusuk,
aku mahu menjadi tilam, bantal dan selimut,
aku mahu menjadi nafas dan nadi,
di dalam rumah, tempat kita mencari diri,
ruang-ruang kosong dan masa-masa
yang berlalu.